Review Film: Incredibles 2 (2018)
Sindonews |
Ini sebenarnya postingan yang terlambat, karena saya nonton film Incredibles 2 sudah bulan Juli lalu sehabis lebaran bersama mamah, kakak laki-laki saya dan suami. Ceritanya sih pengen nonton berdua sama suami tapi mamah kelihatannya masih pengen jalan sama kami, setelah 2 hari jalan ke Moro dan Baturraden. FYI, mamah yang selalu bersemangat buat ngajak jalan-jalan kami berempat. Mumpung kalian di rumah gitu, lho! Padahal aslinya saya cuma ingin menikmati libur lebaran di rumah saja dan suami pun setuju. Beruntungnya saya punya suami yang fleksibel jadi mau diajak jalan oke, enggak pun oke. Pokoknya masih sama saya, he, he.
Nggak usah panjang lebar lagi ya, langsung ke review film Incredibles 2. Film ini merupakan film animasi yang menceritakan tentang kehidupan keluarga superhero yaitu Helen alias Elastigirl, Bob suaminya alias Mr. Incredible dan tiga anak-anak mereka yaitu Violet, Dash dan Jack-jack. Di awal film, dikisahkan jika superhero bukanlah sesuatu yang dianggap berguna di masyarakat. Justru mereka kerap kali dianggap sebagai pengacau. Aksi penyelamatan yang dilakukan oleh keluarga superhero ini malah dicap sebagai biang keonaran, sudah bikin kota rusak, penjahat pun masih kabur.
Namun ada kesempatan untuk menaikkan citra para superhero ini lagi yaitu dengan merekrut Helen sebagai superhero yang membantu keamanan masyarakat. Cerita lucu terjadi saat Helen si Elastigirl ini beraksi habis-habisan melawan penjahat, Bob malah kewalahan mengurus ketiga buah hati mereka. Violet, gadis yang sedang mengalami masa puber justru merasa malu saat gebetannya tahu jika ia adalah superhero. Dash selalu bermasalah dengan pelajaran Matematika dan Bob tidak bisa membantunya. Sementara Jack-jack ternyata telah memiliki kekuatan super yang terkadang bikin Bob jadi stress dan kurang tidur.
Cerita keluarga yang asyik ditonton untuk seluruh keluarga. Untuk anak-anak tentu aksi superhero merupakan tontonan yang mengasyikan. Bagi kalangan remaja dan dewasa tentunya dapat menangkap jika sebuah keluarga memang harus didasari dengan saling menopang, pengertian dan tanggung jawab masing-masing anggota keluarga. Di film ini saya menyimpulkan bahwa jadi suami istri harus bisa fleksibel melakukan tugas-tugasnya. Jika rejeki sedang ada di sang istri maka tanggung jawab mengurus anak-anak bisa dilakukan oleh seorang suami.
Menurut saya, film ini asyik banget dinikmati bersama keluarga.
0 Komentar
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini. Mohon maaf komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu untuk menghindari komentar spam dan link hidup.