Halo, halo, halo. Apa kabarnya? Maaf saya lama sekali tidak ngisi blog ini. Sekitar satu bulanan lebih saya terserang syndrom kemalasan buat nulis. Huf, cukup parah juga ya syndrom saya ini? Sekarang saya berjuang buat melawan rasa malas ini. Dan akhirnya saya buka blog dan nulis. Oke, saya ingin mereview film yang menurut saya bagus banget buat ditonton bersama keluarga. Cerita ini berdasarkan keyakinan Kristen namun cocok juga untuk kamu-kamu yang bukan penganut agama Kristen.

Review Film : War Room (2015)


War Room bukanlah film perang secara fisik namun perang secara rohani. Dalam Alkitab dijelaskan "karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara." Nah, arti perang di sini adalah peperangan lewat doa melawan roh-roh jahat yang mengintimidasi kehidupan kita sehari-hari. War Room sendiri adalah sebuah ruangan dalam film ini yang dipakai adalah lemari pakaian yang dikhususkan untuk berdoa.

Ceritanya ada seorang wanita penjual properti bernama Liz dan suaminya Tony yang bekerja sebagai salesman obat yang sukses. Mereka dikaruniai seeorang anak perempuan, memiliki rumah, mobil dan semua yang serba berkecukupan. Tetapi dibalik itu semua mereka sebenarnya sedang berada dalam masalah berat. Tony dan Liz tidak memiliki waktu untuk bersama dengan keluarga, masing-masing hanya memikirkan sendiri permasalahannya. Liz merasa tertekan. Sampai ia sadar setelah bertemu dengan seorang nenek yang bernama Ny. Clara yang akan menjual rumahnya. Nenek itu memiliki kerinduan untuk membagikan pengalaman rohaninya dalam berdoa kepada orang lain.

Awalnya Liz sulit sekali untuk berdoa namun ia terus mencoba dan terus membaca Alkitab. "Jika kau menginginkan kemenangan, kau harus menyerah lebih dulu. Saat kita menyerah, Tuhan adalah pembela yang baik. Ia akan menggali anak-anakNya yang sesuai dengan firmanNya. Jangan membuat suami kita sebagai musuh karena musuh yang sesungguhnya iblis. Iblis ingin menghancurkan pernikahan kita dan iblis senang jika suami istri bertengkar. Maka, berperanglah melawan iblis dalam doa demi keselamatan pernikahanmu. Jangan biarkan iblis mencuri kebahagiaan kita."

Dan akhirnya satu per satu persoalan secara ajaib dibukakan. Ia belajar untuk menahan amarah dan menjadi istri yang baik untuk suaminya.

Suaminya ternyata sedang dalam masalah besar karena ia menggelapkan uang perusahaan, mencuri barang untuk sample dan hampir terlibat dalam perselingkuhan. Liz berdoa terus untuk keluarganya. Dan ia merasakan pertolongan Tuhan sungguh ada.

Suaminya dipecat dari pekerjaan, ia pun mengembalikan semua sample yang dicurinya. Dan berserah seandainya ia dituntut ke pengadilan. Nah, bagaimana akhir dari cerita ini? Lebih baik kalian nonton filmnya langsung. Pasti kalian akan merasa sangat diberkati dengan isi dari cerita ini. Dan ingin berdoa lebih lagi. Hayoo siapa di sini yang males doa? Mari berdoa dengan tidak jemu-jemu.