Review Film: Beyond Skyline (2017)
Lanjut nonton filmnya, he, he, he. Kali ini tentang alien. Ya, manusia sedang diserang alien. Pada awal cerita, ada ayah (Mark) dan anak (Trent) yang naik kereta api bawah tanah. Nggak tahu kenapa tiba-tiba kereta itu berhenti dan semua menjadi gelap. Para penumpang pun akhirnya turun untuk menuju ke stasiun selanjutnya menyusuri lorong kereta bawah tanah. Deg-degan juga kalo tiba-tiba lampu nyala dan keretanya jalan lagi, ya.☺ Untungnya sih enggak.
Mereka sampai di stasiun berikutnya dan melihat cahaya biru yang aneh di langit. Orang-orang yang melihat cahaya biru itu langsung jalan mendekati sebuah pesawat yang besar sekali dan menyedot mereka seperti vaccum cleaner dari atas. Trent hampir saja ikut terbawa untungnya ditarik oleh Mark jadi nggak kebawa. Beberapa orang yang selamat mengikuti Mark, Trent dan Audrey untuk menyelamatkan diri. Mereka kembali ke terowongan bawah tanah guna menghindari cahaya biru itu. Tapi hal itu nggak berlangsung lama karena pada akhirnya mereka semua masuk ke dalam pesawat itu.
Di dalam pesawat Mark terpisah dengan Trent. Ia pun ditolong oleh seorang alien (Jarrod) yang merupakan seorang suami dari seorang istri yang sedang mengandung dan diculik juga. Entah mengapa janin yang mulanya berumur 3 bulan langsung menjadi besar dan akan lahir saat mereka diculik alien. Mark pun menolong istri alien untuk melahirkan namun sayang, ibunya tidak selamat.
Mark berjanji akan melindungi anak itu dan berusaha keluar dari pesawat asalkan alien menolongnya menemukan anaknya, Trent. Ketegangan terjadi saat mereka mencoba menyelamatkan Trent, Audrey, pengemis yang buta dan Jarrod mengebom pesawat itu dengan bom. Sayangnya misi penyelamatan Mark dan alien gagal untuk menyelamatkan Trent. Alien mengambil otakl Trent untuk dijadikan alien baru.
Pesawat itu jatuh di daerah Laos karena dibom oleh jarrod. Di Laos mereka bertemu dengan dua bersaudara bernama Kanya dan Sua yang diperankan oleh aktor asal Indonesia Iko Uwais. Dua bersaudara itu berjuang melawan orang militer yang seharusnya ditugaskan untuk melawan alien malah menjadi penjarah di desa mereka. Mark pun dicurigai sebagai polisi yang akan menangkap mereka. Hampir saja Mark dibunuh tapi alien keburu datang jadi untuk sementara berdamai dulu, he, he.
Selanjutnya aku jadi bingung, karena di dalam filmnya mereka sebut sedang ada di Laos dan mereka bersebelahan dengan ladang ranjau bekas perang Vietnam. Tapi sembunyinya di Candi Prambanan. aneh, kan? Jadi mereka tuh ceritanya bersembunyi di dalam Candi-candi itu bersama masyarakat yang masih selamat. Hmm, memang di Candi Prambanan ada lorong-lorong rahasia, ya?
Oya, bayi yang ditolong itu akhirnya jadi anak perempuan yang cantik, lho! Usianya baru 3 hari tapi udah terlihat seperti anak 5 tahun. Cepet banget, ya! Makanya Sua ribut banget pengen ngusir mereka dari sana. Untungnya Mark berhasil menyakinkan bahwa sebenarnya alien-alien itu masih punya hati seperti manusia. Alien asli yang di dalam pesawat hanya ada satu. Ia akan mencoba masuk ke dalam pesawat untuk memasang sebuah lampu warna merah yang ditemukan oleh Kanya. Agar alien itu jadi baik.
Pertempuran pun nggak terelakan, dari suasana gelap sampai terang. Mungkin ceritanya dari malam sampai pagi ya. Para pejuang Laos bertempur lawan alien pakai silat sama senjata api dan pedang. Tapi kelihatannya alien nggak mempan ditembak pake peluru, lebih mempan pake pedang sama pisau, deh!
Trent yang jadi alien baik ikut membantu mereka perang, tapi karena baru jadi alien baru dia nggak sanggup melawan alien lama dengan memakai robot alien yang besar. Anak kecil itu mendekati Trent dan memegangnya, secara ajaib Trent kembali kuat dan melawan alien.
Singkat kata mereka menang lawan alien itu. Si anak ajaib pun berubah jadi dewasa. Dengan Trent yang masih jadi alien, mereka mengemudikan pesawat alien itu melawan alien-alien jahat lainnya di luar angkasa.
Film ini dirilis tahun 2017, diperankan oleh Frank Grilio sebagai Mark, Jonny Weston sebagai Trent, Bojana Novakovic sebagai Audrey, masinis kereta dan Iko Uwais sebagai Sua, pejuang Laos. Setelah browsing, ternyata syutingnya memang di Candi Prambanan tapi setting dalam cerita ada di Laos.
Film ini menurutku agak membingungkan, terutama pada saat di dalam pesawat. Kalau dilihat dari luar, pesawat itu harusnya canggih namun isinya wiii,, bikin jijik. Kesannya ada pembantaian massal yang mengerikan. Tapi ternyata aliennya dibuat dari otak manusia. Pertempurannya juga lumayan mengerikan karena ada adegan dimana tangan dan kaki putus ditarik alien dan darahnya muncrat. Mungkin karena belum disensor, ya.
Soal lokasi, sayang banget kenapa ceritanya nggak dibikin kalo pesawat itu jatuh di Jogja aja? Kan akhirnya terjadi pertempuran di Candi Prambanan kan?
Mereka sampai di stasiun berikutnya dan melihat cahaya biru yang aneh di langit. Orang-orang yang melihat cahaya biru itu langsung jalan mendekati sebuah pesawat yang besar sekali dan menyedot mereka seperti vaccum cleaner dari atas. Trent hampir saja ikut terbawa untungnya ditarik oleh Mark jadi nggak kebawa. Beberapa orang yang selamat mengikuti Mark, Trent dan Audrey untuk menyelamatkan diri. Mereka kembali ke terowongan bawah tanah guna menghindari cahaya biru itu. Tapi hal itu nggak berlangsung lama karena pada akhirnya mereka semua masuk ke dalam pesawat itu.
Di dalam pesawat Mark terpisah dengan Trent. Ia pun ditolong oleh seorang alien (Jarrod) yang merupakan seorang suami dari seorang istri yang sedang mengandung dan diculik juga. Entah mengapa janin yang mulanya berumur 3 bulan langsung menjadi besar dan akan lahir saat mereka diculik alien. Mark pun menolong istri alien untuk melahirkan namun sayang, ibunya tidak selamat.
Mark berjanji akan melindungi anak itu dan berusaha keluar dari pesawat asalkan alien menolongnya menemukan anaknya, Trent. Ketegangan terjadi saat mereka mencoba menyelamatkan Trent, Audrey, pengemis yang buta dan Jarrod mengebom pesawat itu dengan bom. Sayangnya misi penyelamatan Mark dan alien gagal untuk menyelamatkan Trent. Alien mengambil otakl Trent untuk dijadikan alien baru.
Pesawat itu jatuh di daerah Laos karena dibom oleh jarrod. Di Laos mereka bertemu dengan dua bersaudara bernama Kanya dan Sua yang diperankan oleh aktor asal Indonesia Iko Uwais. Dua bersaudara itu berjuang melawan orang militer yang seharusnya ditugaskan untuk melawan alien malah menjadi penjarah di desa mereka. Mark pun dicurigai sebagai polisi yang akan menangkap mereka. Hampir saja Mark dibunuh tapi alien keburu datang jadi untuk sementara berdamai dulu, he, he.
Selanjutnya aku jadi bingung, karena di dalam filmnya mereka sebut sedang ada di Laos dan mereka bersebelahan dengan ladang ranjau bekas perang Vietnam. Tapi sembunyinya di Candi Prambanan. aneh, kan? Jadi mereka tuh ceritanya bersembunyi di dalam Candi-candi itu bersama masyarakat yang masih selamat. Hmm, memang di Candi Prambanan ada lorong-lorong rahasia, ya?
Oya, bayi yang ditolong itu akhirnya jadi anak perempuan yang cantik, lho! Usianya baru 3 hari tapi udah terlihat seperti anak 5 tahun. Cepet banget, ya! Makanya Sua ribut banget pengen ngusir mereka dari sana. Untungnya Mark berhasil menyakinkan bahwa sebenarnya alien-alien itu masih punya hati seperti manusia. Alien asli yang di dalam pesawat hanya ada satu. Ia akan mencoba masuk ke dalam pesawat untuk memasang sebuah lampu warna merah yang ditemukan oleh Kanya. Agar alien itu jadi baik.
Pertempuran pun nggak terelakan, dari suasana gelap sampai terang. Mungkin ceritanya dari malam sampai pagi ya. Para pejuang Laos bertempur lawan alien pakai silat sama senjata api dan pedang. Tapi kelihatannya alien nggak mempan ditembak pake peluru, lebih mempan pake pedang sama pisau, deh!
Trent yang jadi alien baik ikut membantu mereka perang, tapi karena baru jadi alien baru dia nggak sanggup melawan alien lama dengan memakai robot alien yang besar. Anak kecil itu mendekati Trent dan memegangnya, secara ajaib Trent kembali kuat dan melawan alien.
Singkat kata mereka menang lawan alien itu. Si anak ajaib pun berubah jadi dewasa. Dengan Trent yang masih jadi alien, mereka mengemudikan pesawat alien itu melawan alien-alien jahat lainnya di luar angkasa.
Film ini dirilis tahun 2017, diperankan oleh Frank Grilio sebagai Mark, Jonny Weston sebagai Trent, Bojana Novakovic sebagai Audrey, masinis kereta dan Iko Uwais sebagai Sua, pejuang Laos. Setelah browsing, ternyata syutingnya memang di Candi Prambanan tapi setting dalam cerita ada di Laos.
Film ini menurutku agak membingungkan, terutama pada saat di dalam pesawat. Kalau dilihat dari luar, pesawat itu harusnya canggih namun isinya wiii,, bikin jijik. Kesannya ada pembantaian massal yang mengerikan. Tapi ternyata aliennya dibuat dari otak manusia. Pertempurannya juga lumayan mengerikan karena ada adegan dimana tangan dan kaki putus ditarik alien dan darahnya muncrat. Mungkin karena belum disensor, ya.
Soal lokasi, sayang banget kenapa ceritanya nggak dibikin kalo pesawat itu jatuh di Jogja aja? Kan akhirnya terjadi pertempuran di Candi Prambanan kan?
1 Komentar
Kok berasa nonton film Doraemon ya, yang dia disedot alien trus dibawa ke waktu masa depan :D
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung ke blog ini. Mohon maaf komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu untuk menghindari komentar spam dan link hidup.